Adaideaja Tbk (Tukang Boneka dan Kaos): Kisah Asik Untuk Masa Depan

Ini adalah sebuah kisah yang terjadi hampir 14 tahun silam.

Tepatnya di tahun 2010

Ada apa gerangan?

Sejarah pertemanan Internasional dari Mas Wahyu Liz Adaideaja.

mas Kuprit feat Artemis from Greece

Remaja belia yang akrab dipanggil Mas Kuprit ini bertemu dengan temannya Yunani, tapi bukan yuNani bakule gudeg.

Kisahnya begini

7 Februari 2010

Mas Wahyu Liz, selaku owner dari Kaos Tomat, bertemu dengan Cak Samurai (seorang mentor Entrepreneur University, Penggiat komunitas Pengusaha TDA, dan owner Pecel Wenmit).

Mereka wedangan di angkringan depan Solo Grand Mall.

Wahyu Liz dan Cak Samurai

Hasil Pembicaraannya:

Cak Samurai menawari stand untuk expo Acara Gathering Entrepreneur University di Hotel Sunan Solo, 27-28 Februari 2010.

****

27-28 Februari 2010

Wahyu Liz -Komikus webtoon si Kuprit yang waktu itu belum ngebranding pake nama Kuprit- ini, mengikuti Expo Entrepreneur University di The Sunan Hotel, Solo.

Mas Kuprit membuat media promo berupa koran, berjudul KORBANDIOKSIDA (KORan BANdel Disusun oleh OKnum mahasiswa Ilmu DAgelan)

Ditemani oleh pegiat HIPMI Solo, Ryo Juara, dan Arul TDA Jogja

Mas Wahyu Liz kembali dikontak Cak Samurai, yang mengatakan bahwa ada mahasiswi asal Yunani dikirim negaranya untuk studi kewirausahaan di Indonesia.

Artemis Petridi, 28 Februari 2010, The Sunan Hotel Solo

Yang ditunjuk sebagai pendamping adalah yang memiliki usaha, dan komunikatif, bisa berbahasa Inggris.

Akhirnya, Cak Samurai dan Mas Wahyu Liz adaideaja (mas Kuprit) menjadi pendamping mahasiswi yang bernama Artemis Petridi ini.

****

4 Maret 2010

Cak Samurai bersama Mas Kuprit membersamai Artemis, mengajak jalan-jalan menikmati pariwisata Indonesia.

Trip kali ini bertujuan ke Prambanan, Borobudur, dan Malioboro.

Candi Prambanan

Built in the 10th century, this is the largest temple compound dedicated to Shiva in Indonesia.

Rising above the center of the last of these concentric squares are three temples decorated with reliefs illustrating the epic of the Ramayana, dedicated to the three great Hindu divinities (Shiva, Vishnu and Brahma) and three temples dedicated to the animals who serve them.

menikmati welcome drink di Prambanan

नन्‍दिनी lembu andini, kendaraan Batara Shiva, di Prambanan

Prambanan Temple

nampak guyub bukan

Bong Cino

Makam China di Salam, Magelang.

Sebelum meluncur Borobudur, mampir di Kompleks Pemakaman China di Magelang.

Artemis menyebutnya dengan bahasa Yunani: Kineziko Koimitirio (Chinese Cemetery)

Candi Borobudur

Borobudur is the largest Buddhist temple in the world, and ranks with Bagan in Myanmar and Angkor Wat in Cambodia as one of the great archeological sites of Southeast Asia.

Borobudur remains popular for pilgrimage, with Buddhists in Indonesia celebrating Vesak Day at the monument.

Among Indonesia's tourist attractions, Borobudur is the most-visited monument.

Cak Samurai with Mas Kuprit

menunggu sunset di Borobudur

singa penjaga Candi Borobudhur

great stupa top of Borobudhur temple

Artemis juga tak lupa mencoba merogoh kuntho Bimo,

aksi merogoh arca Budha ini kini sudah dilarang.

Artemis took a picture of the Great Temple

capek manjat

from left: Wahyu Liz, Artemis, Samurai

lucky Budha

arca budha di Borobudur

Mengharukan

remaja belia Yunani Indonesia

Artemis, Ἄρτεμις the Hunter

Dari Borobudur, 3 remaja belia ini meluncur balik Jogja, menuju Malioboro

Malioboro

Malioboro is the most famous street in Yogyakarta. Located in the heart of the city, this is the main street and was once the ceremonial avenue for the Sultan to pass through on his way to and from the Keraton.

Some say that the name Malioboro derives from the name of the British governor Marlborough from the era when Britain ruled the archipelago, between 1811-1816.

mampir Mirota Batik (Hamzah Batik sekarang)

titik nol kilometer Jogja

penunggu pohon beringin Malioboro

Demikianlah Kisah ini,

Kini Artemis menjadi warga negara Switzerland, dan telah memiliki anak yang lucu.

Cak Samurai masih berkutat di dunia Kuliner.

Sedangkan mas Wahyu Liz Adaideaja, 2 tahun setelah pertemuannya dengan Artemis dan Samurai, membranding diri dengan nama Si Kuprit, dan masih mengelola usaha yang sama, Adaideaja Tbk (Tukang boneka dan kaos)