Kamis, 29 Juni 2017
Trailer film ini berulang kali diputar di bioskop dan iklan di televisi, jadi bikin penasaran.
Akhirnya, di hari itu saya putuskan untuk nonton, karya anak bangsa yang berjudul "insyaAllah Sah".
Film garapan mas Benni Setiawan ini diangkat dari novel laris berjudul InsyaAllah Sah, karya Achi TM. Penerbitnya Gramedia.
Berlokasi syuting di Bandung, Film ini diperankan oleh Titi Kamal (Silvi), Pandji Pragiwaksono (Raka) dan Richard Kyle (Dion).
Dan didukung oleh 30an Artis cameo lintas generasi, dari generasi-nya Prilly Latuconsina sampai Generasi Deddy Mizwar.
***
insyaallah (geli)sah
Geli,
Lebih tepatnya tertawa ngakak berfaedah sepanjang film. Baik menertawakan aksi para pemainnya, atau menertawakan diri sendiri.
Gelisah,
Karena isi film-nya menampar-nampar saya -dan para pemirsa lainnya- dengan nilai religi/ spiritual yang terjadi di keseharian kita, yang tentu banyak kekurangannya.
PANiK karena BAPER
Cerdas-nya produser film ini yang menjadwalkan tayang-nya pas di Hari Lebaran idul Fitri 1438H.
Disaat banyak orang yang diberondong BAPER (Banyak Pertanyaan) sampai PANiK (kaPAN NiKah) saat lebaran, Film ini jadi best place to escape, tempat melarikan diri :D
***
Pada hari dimana Silvi akan dipinang oleh Dion terjadilah serangkaian kekacauan.
Dimulai dari Silvi yang terjebak di Lift bersama dengan seonggok pemuda aneh bernama Raka.
Pada saat Lift macet, keluarlah nadzar dari Silvi, bahwa jika pintu lift terbuka, dia berjanji akan mengubah hidupnya menjadi lebih sholehah, mengerjakan sholat, berbagi kepada anak yatim, meninggalkan alkohol, dll.
Raka yang mendengar nadzar Silvi juga berjanji akan mengingatkan Silvi untuk menepati dan melaksanakan nadzar-nya.
Pintu Lift-pun terbuka
Namun yang terjadi, Silvi lupa dengan nadzar dan janji-janji-nya. Di sinilah Raka mulai beraksi. Dari rutin nelpon setiap waktu sholat, sampai mengawasi hubungan Silvi dengan Dion agar tidak melanggar norma-norma agama.
Cukup sulit bagi Silvi untuk berubah dan menepati nadzar-nya, namun Raka pantang menyerah untuk terus mengingatkan Silvi.
Hingga pada akhirnya Silvi -atas kemauan sendiri- bisa mulai berubah ke arah yang lebih baik.
Tapi apa yang terjadi?
Ternyata Dion tidak suka dengan perubahan Silvi. Nah, makin seru cerita-nya...
***
Film komedi yang mengangkat nilai-nilai religi, mendidik tanpa harus menggurui.
Layak ditonton -malah kalau saya bilang- wajib nonton, untuk semua usia.
Terus terang ada satu adegan yang bikin saya nyesek dan nangis. Bagi yang sudah nonton dan sempat nyesek juga, berarti faham adegan mana yang bikin syahdu itu.
Hebatnya film ini, bagi saya pribadi, menjadi motivasi untuk terus fokus berkarya.
Saya komikus yang banyak bikin komik dengan genre Komedi. karena Komedi itu bikin ceria. Kalau yang bikin cemberut itu Komedo.
Sosok Raka yang agak-agak minal aidin maaf lahir batin ini diperankan secara totalitas dan bagus banget oleh Pandji Pragiwaksono.
Raka menyampaikan dan menghubungkan titik-titik nilai dalam film ini, yakni amal perbuatan.
Atau dengan kata lain ada Titik Amal yang disampaikan, oleh karenanya wajar kalau Artis utamanya TitikAmal :D
Eh tapi bener, setidaknya ada beberapa titik amal di sini:
- Nadzar itu janji pada Allah SWT, sifatnya wajib dilaksanakan
- Berdoalah pada Allah SWT, niscaya doa itu akan dikabulkan
- Jangan lupa sholat
- Jangan pegang-pegang yang bukan muhrim-nya
- Suap-menyuap itu dosa
- Urusan akherat itu jauh lebih berharga dari hal-hal duniawi
saya dan Pandji : foto openMic 2013 #sah |
Digarap oleh sutradara peraih Piala Citra, membuat film ini makin most valued, must see, dan bukan sekedar nice to see.
official instagram: @insyaallahsah
dan @mdpictures_official
Semoga Mengharukan
Wahyu Liz Adaideaja
Komikus dan Komika
Saya, Wahyu Liz Adaideaja, dan bayuSKAK |
Lhoh, sudah closing kok ada ini, apa ini?
Bajigur ki, ini bayuSKAK,
Bayu muncul di film InsyaAllah Sah sebagai pemain figura, yakni berperan sebagai bingkai foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar